Senin, 17 Oktober 2011

Sehat itu Nikmat

Sehat itu Nikmat ketika seseorang merasakan betapa tidak enak nya ketika jatuh sakit.Ketika sakit seseorang betapa rindunya betapa ingin nya cepat-cepat kembali sehat.Sakit membuat seseorang itu tidak dapat melakukan hal yang biasa dilakukan nya.Sakit membuat hilang nya nafsu makan.Sakit juga membuat orang menjadi repot,seperti tolong dibelikan makanan,tolong dibelikan obat dan hal lain yang membuat orang juga ikut repot ketika seseorang sakit.Akan tetapi sakit membuat kita sadar akan nikmat nya sehat,nikmat nya bisa melakukan kewajiban-kewajiban,nikmat nya merasakan makanan yang enak yang dingin yang ketika sakit itu adalah pantangan nya.Semua itu juga mengingatkan kita siapa yang memberi itu semua,siapa yang memberi nikmat sehat dan cobaan ketika sakit?Kita lupa ketika kita sehat,kita jarang bersyukur akan nikmat yang Tuhan berikan kepada kita,akan tetapi Tuhan sangat lah sayang kepada kita sehingga kita diberi cobaan yang membuat kita ingat dengan Sang Maha Pemberi dan Maha Kuasa.Cobalah ketika kita sehat pastilah kerjaan kita bersenang-senang dan melupakan Tuhan tanpa disadari padahal Tuhan yang telah memberikan nikmat-nikmat itu.Akan tetapi ketika sakit seseorang akan terbaring atau hanya bisa istirahat dirumah dan ketika itu dia mengingat Tuhan.Jangan sampai Tuhan tidak lagi menegur kita ketika kita lupa akan Dia,karena semua teguran untuk kita dapat menjadi orang yang bertaqwa dan beriman kepada nya.Sungguh nikmat nya ketika sehat itu jika kita pun sambil juga mengingat apa yang Tuhan telah berikan untuk kita.berikut contoh ayat Al-Quran yang menyerukan untuk bersyukur kepada Tuhan kita Allah SWT "Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika memang hanya dia saja yang kamu sembah. (Al-Baqarah: 172)" dan salah satu hadist “Ada dua kenikmatan, banyak manusia menjadi merugi gara-gara dua kenikmatan ini, yaitu; nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.” (HR Imam Bukhari dalam kitab Shahih-nya, hadits no. 6412)”
Orang yang sehat
Orang yang sakit



Semoga bermanfaat bagi kita semua:)
 amiiin

Green Architecture for today and future

Green Architecture
(what was done by the architects of today and the future)
Pendahuluan
Dengan Zaman yang semakin modern yang semakin canggih dengan berbagai teknologi super canggih,yang membuat masyarakat atau orang-orang di dunia ataupun di Indonesia umum nya menjadi malas untuk memikirkan masa depan zaman ini akan seperti apa,mereka terlena dengan teknologi canggih,mereka dimanja dengan hal-hal yang instan.Maka mereka pun menjadi malas memikirkan,melakukan dan menciptakan hal yang konvensional.
Kebutuhan papan yang semakin menjadi hal yang sangat dibutuhkan,yang membuat bidang property meningkat.Ini dapat memperkeruh dampak urbanisasi dan social.Selain itu juga tidak memperhitungkan kembali dampak apa yang akan terjadi akibat tidak memperhatikan kerusakan pada alam.Akibatnya sering terjadinya bencana alam seperti banjir,lonsor,wabah penyakit,global warming dan lain-lain.

Permasalahan
Saat ini istilah “green architecture” sangat kerap kita dengar, lihat dan baca baik dimedia cetak eletronik maupun jadi pembicaraan dalam pertemuan-pertemuan dan diskusi-diskusi. Istilah ini timbul akibat gencarnya peringatan yang mendunia atas issue pemanasan global. Di dunia arsitektur kita kerap mendapat peringatan tentantang issue ini, sejatinya apakah benar kita salah satu penyebab terjadinya “global warming” sehingga harus menciptakan “green architecture” dalam setiap karyanya?.
Arsitek menjadi seorang diri yang dikepung oleh beberbagai kepentingan dan kebutuhan. Pemerintah memiliki target pemenuhan pemapanan masyarakat, Perbankan dikejar target pengucuran kredit, Pengembang dikejar keuntungan yang sudah diproyeksikan kedepan, Masyarakat sudah berkeinginan memiliki rumah sendiri sebagai status dan kepuasan ketimbang ngontrak dulu sebelum membeli yang lebih baik, disamping makin lajunya pelambungan harga papan.

Sekarang, saat ruang hijau semakin berkurang, saat resapan semakin tiada, saat banjir mulai melanda kembali arsitek dipersalahkan oleh semua sebagai penyebab bencana.
Ini baru pemukiman, belum lagi Ruko, Mall dan pusat-pusat kegiatan lainnya yang memang didisain oleh arsitek.
Apakah Arsitek benar-benar bersalah dan bertanggung jawab atas semua bencana ini hingga ramai istilah “Green Architecture”?.
Sebagai gambaran kalau kita ke daerah ( salah satu contoh daerah Industri Rokok di Jawa Tengah) tahun delapan puluhan setiap pagi dan sore jalanan begitu padat oleh sepeda merekang hendak pergi bekerja dan pergi sekolah, sekarang sudah berganti dipadati sepeda motor.
Jalanan sudah tidak segar lagi dipagi hari asap embun yang keluar dari mulut mereka sudah berganti menjadi asap timbal yang keluar dari kenalpot motor. Kemudahan proses keuangan yang ditawarkan perbankan dan pola finansial moderen yang memudahkan mereka menjadi kapitalis yang telah merubah budaya bersepeda. Apakah untuk hal ini arsitek juga berperan?Jadi seperti apakah yang dimaksud dengan “Green Architecture”?

Analisis sedikit terhadap konsep dari green architecture
Pertumbuhan pembangunan dikota-kota besar seperti Jakarta mengakibatkan jumlah ruang hijau semakin berkurang, tampak di setiap sudut kota bangunan-bangunan tinggi menjulang. Sedangkan didaerah pinggiran kota pembangunan perumahan real estate telah merubah bentuk bentang alam dan hanya menyisakan sedikit area tanah untuk ruang terbuka hijau dan itupun hanya untuk sekedar pertimbangan visual estetika. Oleh sebab itu perlu adanya penerapan dari konsep-konsep dari green architecture.


Pemecahan Permasalahan
Bagaimana cara menangani semua yang terjadi di permukaan bumi ini dengan cara arsitektural.Karena Arsitektur adalah salah satu pemeran utama dalam pembangunan.Arsitektur Hijau mungkin dapat digunakan untuk mengurangi dampak perusakan alam dan lain-lain dapat dilakukan sedikit demi sedikit.Disinilah peran Arsitek sangat di butuhkan,yaitu bagaimana para arsitek melakukan pembangunan yang ramah lingkungan yaitu memperhatikan dengan serius aspek pada Alam agar kesan Arsitek itu adalah tukang bangunan itu hilang Arsitek adalah Perencana dan merancang sebuah design bangunan.Dengan konsep Green Architecture yang sudah marak di bicarakan di zaman modern ini dengan harapan mengurangi berbagai pengaruh kesehatan pada manusia dan kerusakan pada lingkungan alam sekitar,dan juga sekarang ini green Architectural telah menjadi konsep rumah modern.


Pengertian
Green architecture ataupun sustainable architecturem punya makna yang sama yaitu arsitektur berkelanjutan atau bangunan yang peduli terhadap lingkungan .Pengertian yang lebih luas berarti cara berpikir yang meminimalkan efek negatif yang ditimbulkan dalam suatu perencanaan, proses pembangunan dan pengelolaan suatu hunian dan berupaya meningkatkan efisiensinya.

Apa saja pertimbangan untuk menjadi green architecture ?
Efisiensi energi, pengaturan secara efesien dari suatu hunian terhadap kebutuhan listrik, gas ataupun air yang diperlukannya. Hal ini berbanding lurus dengan ukurannya,artinya semakin besar hunian...semakin besar energi yang diperlukan, maka layout tata ruang memiliki andil yang besar,arsitek diharapkan bisa menangkap kebutuhan yang paling mendasar dari penghuni dan menyajikannya dalam desain yang terencana, sehingga tidak ada ruang-ruang yang terbuang dan terbengkalai.
Menciptakan energi sendiri belum cukup populer di Indonesia, mayoritas masih mengandalkan perusahaan listrik negara (PLN). Dalam jangka panjang,perencanaan hunian perlu terobosan untuk menciptakan listrik untuk rumah sendiri,sumber energi bisa diperoleh dari kondisi geografi tempat tinggal. Angin, panas matahari dan air, merupakan sebagian contoh sumber energi yang bisa diolah lebih lanjut.Prioritaskan penggunaan material lokal, bahan alami dan bahan sisa pembangunan untuk merencanakan hunian, disamping masalah efisiensi juga membantu mengurangi sampah lingkungan.Material lokal dan alami yang dapat digunakan al bambu, batako, batu gamping, batu kali, pasir pantai, dll,yang dapat disertakan dalam perencanaan hunian.Kayu dapat juga disertakan dengan pertimbangan kayu dari jenis yang pohon yang cepat pertumbuhannya, sehingga tidak merusak ekosistem.Pengaturan sirkulasi udara, cahaya dan utilitas dengan upaya memanfaatkan kondisi alam semaksimal mungkin untuk kenyamanan hunian.
Pencahayaan alami,mengacu pada arah mata angin, sehingga diperoleh pencahayaan yang maksimal. Untuk mendapatkan suhu yang nyaman dalam ruang, penempatan kanopi, tirai atau jenis barrier lainnya patut diperhatikan, sehingga penggunaan peralatan modern seperti AC dll yang menyedot banyak energi bisa diminimalisir atau dihindarkan.
Untuk memperoleh sirkulasi udara yang mengalir ,perlu mengambil pelajaran dari teknik bangunan tempo dulu, yang berhasil mengatur aliran udara dan pencahayaan yang baik serta struktur bangunan yang kuat dan awet  hingga sekarang.
Faktor yang mudah dilihat karena tingginya ukuran plafond dan jendela, kemiringan atap yang relatif curam dan ketebalan dinding bangunan ,yang semuanya bertujuan pada kenyamanan dalam hunian.Efisiensi dan perlindungan air tanah mulai diperhitungkan sejak perencanaan KDB/ Koefisien Dasar Bangunan yang dipersyaratkan,sehingga masih memiliki ruang terbuka untuk penempatan sumur resapan, lubang biopri ataupun septik tank ramah lingkungan yang tidak mencemarkan lingkungan.Penampungan air hujan dan air kotor dalam suatu hunian,dipusatkan dalam sumur resapan, untuk menjaga kelestarian air tanah lingkungan sekitarnya. Sumur resapan dan lubang biopri prinsipnya memiliki tujuan yang sama, yaitu memudahkan air menyerap ke dalam tanah. Perbedaan terletak pada cara sistem kerjanya.

Penciptaan teknologi juga turut serta dalam green architecture;
Clever flush toilet,yang mengeluarkan air lebih sedikit dari toilet pada umumnya, karena kecepatan air yang lebih kencang, pengolahan air llimbah/ kotoran sendiri sehingga tidak membebani saluran air lingkungan, penggunaan pipa saluran yang lebih sedikit sehingga lebih ekonomis.
Biological filter septik tank, yaitu septik tank produksi pabrik berbahan fiber glass yang sudah dilengkapi dengan penyaring biologis, dan dirancang khusus untuk tidak mencemari lingkungan, sehingga lebih hemat, praktis dan tahan lama.
Perlu kewaspadaan dalam pemilihan material modern dalam hunian,karena kandungan bahan-bahan yang tidak lolos uji kelayakan,dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya adalah VOC atau Volatile organic compounds , yang kerap digunakan dalam alas karpet, bahan finishing atau pun pelapis furniture dan cat dinding.
Penerapan dalam skala tata kota arsitektural berupaya mengkombinasikan penempatan ruang komersial, perumahan dan perkantoran agar memiliki akses untuk pejalan kaki, pengguna sepeda atau pun kendaraan umum, yang akhirnya dapat mereduksi polusi udara yang ditimbulkan.
Penghijauan tidak hanya diterapkan pada ruang-ruang publik saja, tetapi juga pada hunian itu sendiri, yang bertujuan mengoptimalkan penyerapan air dan memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitarnya.

3 Sifat – sifat pada bangunan berkonsep green architecture.
Green architecture (arsitekture hijau) mulai ada sejalan dengan kesadaran dari para arsitek akan keterbatasan alam dalam menyuplai material yang mulai menipis.Alasan lain digunakannya arsitektur hijau adalah untuk memaksimalkan potensi site.Penggunaan material-material yang bisa didaur-ulang juga mendukung konsep arsitektur hijau, sehingga penggunaan material dapat dihemat.Green dapat diinterpretasikan sebagai
·         Sustainable (berkelanjutan), yaitu memiliki misi dan visi dengan berjalan nya bergantinya perkembangan zaman atau bisa dikatakan bangunan dapat mengikuti zaman.
·         Earthfriendly (ramah lingkungan), yaitu harus ramah pada energy ataupun aspek-aspek lain nya.dan
·         High performance building (bangunan dengan performa sangat baik),yaitu meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam ( Enrgy of nature ) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi ( High technology performance ). Contoh:
1.       memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.
2.       Menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang.

Contoh bangunan-bangunan berkonsep “Green Architecture”




















  • Giant Eco-Egg skyscraper: aconceptual luxury hotel (USA), Green hotel masa depan di USA dengan bentuk seperti telur raksasa, bangunan ini akan beroperasi seperti organisme hidup. Dengan menerapkan system saluran udara langsung melalui angin dan konversi sistem atmospheric yang memungkinkan masuknya aliran udara alam ke bagian dalam bangunan tanpa intervensi mekanis.


  • Green Hotel In Chinese Quarry (Shanghai, China),Bangunan ini mengunakan konsep dari arsitektur vernakuler yang merupakan pendekatan terhadap konsep green building yang dirancang guna mempercantik dan meminimalisasi dampak dari pemanasan global.
  • Green Rings City of Gwanggyo (Seoul, Korea),Bangunan tersebut baru rancangan yang dibuat oleh grup arsitektur asal belanda yang akan dibangun di Seoul, Korea Selatan. Bangunan tersebut direncanakan menjadi swasembada kota bagi 77.000 jiwa penduduk korea. Dari semua elemen dari pusat kota akan di desain seperti cincin, dan “dengan mendorong cincin ini kearah luar, setiap bagian dari bangunanakan menerima teras untuk kehidupan diluar ruangan.
  • Gedung DPR/MPR (Jakarta, Indonesia) ,meskipun masih diperbincangkan pembangunan gedung DPR/MPR yang baru karena memakan biaya sekitar Rp.1,168 Triliun rupiah. Konsep pembangunan tersebut telah melakukan pendekatan terhadap green building yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara di ibukota selain itu untuk memanfaatkan efisiensi lahan urug.
Kesimpulan
Jadi, untuk mengoptimalkan penerapan dari konsep-konsep green architecture dibeberapa Negara didunia yaitu pengoptimalan bentuk atap dengan teknologi “Green Roof” pada bangunan ‘Green Architecture’. Hal ini merupakan salah satu solusi yang baik bagi alternatif ketersediannya kawasan hijau yang baru bagi perkotaan , walaupun masih banyak yang belum memanfaatkan kawasan atap yang berfungsi menekan dampak negatif dari pengaruh gas emisi rumah kaca,pemanasan global dan krisis energy, tetapi sudah beberapa negara lain telah mulai mencoba untuk menerapkan solusi ini.
Selain itu, Aliran minimalis memang masih tetap eksis di sejumlah negara maju yang tingkat kesibukan warganya cukup tinggi. Tuntutan bentuk yang simplicity dalam desain arsitektur sangat sesuai dengan life style yang super sibuk. Mengenai unsur fungsi, kepraktisan dan bahkan kepolosan dari bentuk arsitektur dianggap mewakili era masyarakat sibuk, dibanding dengan adanya keruwetanyang ditimbulkan suatu ornamen.
Ditengah dampak pemanasn global yang semakin mengganas, sudah waktunya arsitek memandang profesinya sebagai “pengurus Bumi” dan bukan hanya sekedar perancang yang mementingkan keindahan visual. Sepertinya hal ini tidak terlalu berlebihan. Bukankah tujuan desain adalah pemecahan masalah. Seyogyanya wacana green arsitektur ini menggiring kita pada sebuah posisi dimana kita mempunyai otorisasi untuk membawa perbaikan atau malah menjadikannya bumi ini semakin sakit. karena perlu kita sadari, konsepsi keberhasilan seorang arsitek bukan hanya kita rancangan kita dibangun, that’s it. enought!!!. tapi sejauh mana bangunan itu berimplikasi terhadap jejaring sosial disekitarnya, alam dll.


Sumber:
  1.  http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1882825-green-green-architecture/
  2. http://www.iai-banten.org/2008/02/06/156/
  3. http://hardi91.wordpress.com/2010/04/08/172/
  4. http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10073263

Muhammad Hanif Alfarisi Suarsyaf
24310710