KONSERVASI ARSITEKTUR - KAWASAN SETU BABAKAN
USULAN PENANGANAN PELESTARIAN KAWASAN SETU BABAKAN
USULAN PENANGANAN PELESTARIAN KAWASAN SETU BABAKAN
A. Pelestarian Sebagai Kawasan Ekologis
Kawasan Setu Babakan merupakan suatu kawasan yang
mengelilingi dua setu (danau) yaitu Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong. Kedua
setu ini beserta dengan area hijau disekelilingnya memiliki fungsi ekologis
yang amat tinggi. Dari keseluruhan kawasan Setu Babakan, sekitar 58.60% nya
adalah area terbangun dan sekitar 54,26% dari area terbangun ini adalah
merupakan daerah permukiman. Maka dari itu, ada beberapa usulan pelestarian
untuk kawasan Setu Babakan sebagai suatu kawasan ekologis:
1. Diperlukan adanya tata ruang dan Penghijauan tambahan yang secara lebih lanjut
dapat mengendalikan pembangunan area permukiman.
Adanya perencanaan tata ruang yang teratur dan menyeluruh
serta dapat merefleksikan keadaan ke depan dapat membantu menurunkan tingkat
pengalihfungsian lahan hijau menjadi lahan permukiman. Pengaturan dari pihak
pemerintah tentunya dapat memberikan suatu arahan yang tegas dalam fungsi Setu
Babakan sebagai kawasan ekologis.
Lahan hijau dapat berfungsi menjadi area publik dan daerah
resapan air. Area publik yang ada pada kawasan Setu Babakan sebenarnya sudah
cukup memadai, akan tetapi akan lebih baik lagi jika dapat memberikan kapasitas
yang lebih terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.
2. Penanaman area sekitar danau dengan tanaman-tanaman
secara lebih intensif
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya longsor dan
mencegah aliran permukaan yang berlebihan akibat air hujan. Tanaman-tanaman
yang dapat ditanam antara lain angsana, waru, flamboyan, dan mahoni. Adanya
Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong serta pohon-pohon ini tentunya tidak hanya
dapat membantu penduduk kawasan Setu Babakan secara khususnya akan tetapi
masyarakat sekitar pada umumnya terutama ketika musim hujan datang.
B. Pelestarian Sebagai Kawasan Cagar Budaya
Sejak dari
awal masa penetapan sebagai cagar budaya Betawi, kawasan Setu Babakan telah
banyak kehilangan esensinya seiring dengan perkembangan jaman. Modernisasi
dalam berbagai bidang turut mendorong pudarnya semangat akan kebudayaan pada
berbagai aspek. Salah satu yang paling memprihatinkan adalahnya mulai
menghilangnya arsitektur Betawi yang merupakan ciri utama dari kebudayaan
Betawi, maka dari itu bebrapa usulan pelestarian bagi kawasan Setu Babakan
dalam kapasitasnya sebagai cagar budaya adalah sebagai berikut:
1. Pendirian suatu bangunan indoor ataupun bisa outdoor kebudayaan Betawi secara lebih menyeluruh. Menurut Masyarakat Perduli
Perkampungan Budaya Betawi (MP-PBB) Setu Babakan, saat ini sedang terjadi
kekurangan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam mengakomodasi kegiatan
kebudayaan Betawi pada kawasan Setu Babakan, maka dari itu adanya suatu
bangunan pusat kebudayaan sebagai suatu wadah dari kegiatan kebudayaan Betawi
amatlah dibutuhkan.
2. Penyeragaman langgam-langgam arsitektur khas Betawi
terutama terhadap rumah-rumah modern
Hal ini berdasarkan pada fakta bahwa lebih dari 80% bangunan
permukiman yang ada tidak menerapkan arsitektur Betawi secara keseluruhan,
beberapa hanya menerapkan secara parsial dan bahkan ada yang tidak menerapkan
sama sekali. Penerapan ini khususnya dilakukan terhadap rumah-rumah modern yang
sudah minim menerapkan arsitektur khas Betawi sehingga dapat memperkuat cita
kawasan Setu Babakan sebagai suatu cagar budaya.
Pelestarian Setu Babakan sebagai kawasan ekologis dan
sebagai kawasan cagar budaya haruslah menjadi suatu hubungan timbal balik yang
memperhatikan dan menguntungkan satu sama lainnya sehingga dapat menunjang
keberlangsungan Setu Babakan sebagai suatu kawasan terpadu yang dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat secara umumnya serta suku Betawi pada
khususnya.
terimakasih atas informasinya sangat membantu.salam st3telkom
BalasHapus